Untuk Dunia...

Hidup kembali terasa membosankan
Rasanya rutinitas ini begitu monoton untuk dimaklumi
Aku lelah...
Tulang-tulangku mulai ngilu, otot-ototku kram menahan keinginan untuk terurai
Syaraf-syarafku memberontak, darahku mulai patuh pada keengganan
Hidup perlahan berubah menjadi cacian
Sumpah serapah kemudian jadi pelampiasan kepenatan
Umpatan-umpatan kotor kembali mengontaminasi atmosfer
Mereka beterbangan bersama debu, terhirup bersama oksigen
Mengalir dalam vena dan arteri, menggerogoti otak dan medula spinalis
Arrrrgh... aku bosan!
Hei dunia, diamlah! dengarkan aku bicara!
Berhenti memaksaku jadi malaikat, jadi bidadari kecil yang harus selalu sempurna
Kenapa aku harus berjalan kalau aku bisa berlari?
Kenapa aku harus menyembunyikan sayapku, padahal aku ingin terbang?
Kenapa aku harus selalu mengangguk saat hatiku menggeleng?
Kenapa?
Hei dunia, jawab aku!

[10 Oktober 2008 11.20pm]

Wow... such an old poem... baru ketemu lagi... hehe... i guess i'm writing this poem when i'm totally sick and bore of my collage period... now when it's already over, i'm a little embarrased... lol...
But i ind a like my past reaction, so lively... haha... that's how i'm showing off my rebellion... ;p

0 comments:



Post a Comment